Monday, February 10, 2014

Support Windows XP akan berakhir. Apa artinya?


Bro-sis sekalian.. Seperti yang sudah berulang kali diingatkan Microsoft sejak setahun yang lalu, support untuk Windows XP SP3 akan berakhir pada 8 April 2014. Selain Windows XP, pada tanggal yang sama support untuk Microsoft Office 2003 juga akan berakhir. Sebenarnya apa artinya jika support terhadap 2 produk tersebut berakhir?

Seperti yang dilansir oleh Microsoft, sistem operasi yang berumur 12 tahun tersebut akan semakin mendekati waktunya untuk "disuntik mati". Per tanggal 8 April 2014 Windows XP SP3 di seluruh dunia tidak akan menerima support lagi dari Microsoft. Support yang tidak diberikan lagi tersebut meliputi:

  • Automatic Updates
  • Technical Assistance terkait Windows XP
  • Microsoft Security Essential untuk Windows XP.
Dampak lebih lanjut dari hilangnya support diatas adalah, seiring waktu (bahkan dalam waktu dekat) akan semakin sedikit pihak ketiga yang mau memberi support atas aplikasi mereka yang berjalan di atas Windows XP. Selain itu, support dari perangkat keras juga akan hilang dengan sendirinya. Hal ini berimbas pada tidak akan ada lagi update driver untuk hardware yang berjalan pada Windows XP. Namun, apakah para pengguna tetap dapat menggunakan Windows XP pada PC mereka? Ya, Microsoft sendiri tidak melarang para pengguna untuk tetap menggunakan Windows XP, namun mereka sangat menyarankan untuk beralih ke sistem operasi yang lebih baru seperti Windows 7 atau Windows 8.1. Selanjutnya, apakah hilangnya support ini berarti Windows XP menjadi gratis? Well, tribd sendiri belum menemukan fakta terkait hal tersebut, namun sepertinya hal ini belum akan terjadi dalam waktu dekat. 

Bagi para pengguna rumahan, isu habisnya support ini akan terdengar remeh, tapi bagi para korporat atau organisasi yang masih mengandalkan Windows XP, isu ini akan segera bikin pusing. Bagaimana tidak, dukungan teknis dari Microsoft yang hilang akan berimbas pada mudahnya terjadi gangguan pada komputer organisasi yang akhirnya berimbas pada bisnis mereka. Migrasi adalah satu-satunya jalan, meski pilihan ini merupakan pilihan yang pahit bagi seluruh divisi TI di dalam organisasi. Sudah terbayang bagaimana sulitnya melakukan migrasi, mulai dari masalah yang timbul, pengguna yang belum terbiasa dengan sistem operasi baru, sampai masalah tidak kompatibel hardware yang digunakan. Belum lagi biaya lisensi baru yang harus dikeluarkan. Well, memang akan sulit, tapi mau tidak mau harus dijalankan bukan?

~ tribd ~

2 comments:

  1. Banyak typo pak.... masa anak buah pak be er typo... bisa disemprot abis2an ntar...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihihi..
      gpp ini kan ajang belajar menulis.. :P

      btw, sape ni? tunjukkan dirimu nak..

      Delete